#toc { border: 0px solid #000000; background: #ffffff; padding:2px; width:495px; margin-top:10px;} .toc-header-col1, .toc-header-col2, .toc-header-col3 { background: #B5CBFA; color: #000000; padding-left: 5px; width:250px;} .toc-header-col2 { width:75px;} .toc-header-col3 { width:125px;} .toc-header-col1 a:link, .toc-header-col1 a:visited, .toc-header-col2 a:link, .toc-header-col2 a:visited, .toc-header-col3 a:link, .toc-header-col3 a:visited { font-size:100%; text-decoration:none;} .toc-header-col1 a:hover, .toc-header-col2 a:hover, .toc-header-col3 a:hover { font-size:100%; text-decoration:underline; color:#3D3F44;} .toc-entry-col1, .toc-entry-col2, .toc-entry-col3 { padding-left: 5px; font-size:100%; background:#f0f0f0;}

Senin, 14 Juni 2010

"KARENA DIA, HANYA DIA, DAN UNTUK DIA"

Sebelum saya deskribsikan tentang isi dari apa yang saya tulis, saya mau ngasi tau dan bartanya. cinta dan persahabatan adalah satu wadah yang sulit untuk dipisahkan. keduanya bukanlah masalah status karena menurut saya pribadi status hanya berpengaruh nol koma sekian persen jikadi interpretasikan kedalam arti cinta dan persahabatan. Cinta tidaklah harus memiliki dan persahabatan haruslah mencintai. cinta dan persahabatan sangatlah berbeda jika di lihat dari segi perbandingan,, tapi juga terdapat kesamaan - kesamaan di dalamnya, yang begitu abstrak untuk dituliskan dan dilukiskan. Jika kita meniliknya dari segi status,Poin pertanyaan saya adalah lebih memilih mana antara (1) "Dia mencintai kita tapi kita tidak mencintainya" dan (2) "Kita mencintainya tetapi dia tidak mencintai kita"?. Suatu obsi yang kebanyakan orang menilainya dengan tanggapan negatif,, jawaban yang sering muncul adalah "golput" atau enggan memilih dengan alasan pilihannya sama sama tidak seperti yang diharapkan. personally, saya akan merangkap semuanya dengan argumen yang berbeda.
Disini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya yang menyinggung status, cinta, dan persahabatan yang masih berjalan hingga sekarang.

"KARENA DIA, HANYA DIA, DAN UNTUK DIA"

Tidak tau pasti kapan, dimana, kenapa, bagaimana saya mulai menaruh perhatian kepadanya.
Juli, 2008....
Hari pertama kali dimana saya menginjak halaman sebuah perguruan tinggi negeri. hari pertama mengikuti "ospek" saya merasa asing dengan llingkungan terutama dalam beradaptasi dalam bersosialisasi dengan masyarakat, teman baru dan lingkungan yang juga masih asing.

1 komentar: